Tuesday, February 8, 2011

Tlah Usai


Aku membakar diary itu.
Hangus tak merata.
Menyisakan beberapa sudut kecoklatan tak tersentuh api.
Habis sudah.
Dan aku tak ingin menengoknya lagi....

Sunday, February 6, 2011

Mourning

Sesungguhnya
terlarut dalam pedih malam kehilanganmu
adalah sebuah isyarat
bahwa tak ada yang menaungi langkah kecilku
setelah saat ini dan seterusnya


Aku tertatih
menembangkan gita kerinduan pada deras hujan
pekat
seperti berdarahnya hatiku kini
       : kehilanganmu.....

                                                                                           

Keniscayaan



Kematian itu seperti cambuk.
Tajam menceletar
lantang memisahkan
antara yang pergi dengan yang ditinggalkan.

kamu hanya bisa menghitung waktumu
memintalnya dalam bidak-bidak diam
Lalu menepatinya
karena mati adalah sebuah janji....

Friday, February 4, 2011

Awaring Myself. Awaring You Too...


Disadarkan lewat twitter Pandji Pragiwaksono, aku baru tahu sekarang adalah Hari Kanker Sedunia.
Sudah banyak postingan yang menerangkan tentang kanker dan bahayanya. Aku cuma teringat satu hal : almarhumah mama.

Dalam memori masa kecilku, mama adalah pemerhati kesehatan nomer satu. Tak ada dalam kamusnya : msg, makanan instan, saos, rokok, dsb. Rumahku dulu benar2 steril dari benda2 tersebut. Sebagai orang yang berkecimpung sebagai analis bidang kesehatan, mama aware banget pada sanitasi dann higinitas. Tapi itu tidak menjamin.

1983, mama terdiagnosa Carcinoma mammae. Menjalani  Modified Radical Mastectomy. Aktif mengikuti kemo sampai rontok rambutnya...
1986, dinyatakan bebas kanker. Jadi penggerak anti kanker di lingkungannya.
1987, meninggal karena kanker ternyata sudah menjalar ke paru-paru, sumsum tulang belakang, dan otak.
Tentang detilnya, aku belum bisa cerita. Bisa nangis bombay cabe nanti... :)

Intinya, kita memang harus aware. Penyakit ini bisa datang tanpa gejala. Bisa menyerang siapa saja. Apalagi yang punya faktor genetik seperti aku (dominasi penyebab kematian di keluarga besarku dari garis almh mama adalah karena kanker). Bahkan sepupuku yang masih esempe pun meninggal dalam genggaman tanganku karena sakit yang sama....hikz. Dan saat ini, tanteku pun sedang berjuang menghadapi penyakit yang sama. Padahal setahun kemarin, beliau masih sehat dan 'segar' seperti diriku.

Nggak tahu kapan dan di mana. Kita semua pasti menjemput ajal.
Semoga dijauhkan dari segala yang menyakitkan. Amin....

Semoga....

Kita Pernah


ada deru dalam manik matamu
kita pernah berpeluh di situ
menggumuli satu-persatu gelisah yang menyatu
tanpa kata
menempatkan rasa di atas segala-galanya

kita pernah

Thursday, February 3, 2011

Emak2 Go Blog

Tersentil ide menarik dari temen febukku.
Kalo guru bisa go blog, kenapa emak2 enggak?
Why not for doing something good?

Aku sebenarnya udah kenal blog lama. Sebelum ketemu fesbuk malah. Pernah bikin sekali. Dan ujung2nya....lupa username dan passwordnya (lagi). Sekarang kok tertantang lagi. Mencoba nulis. Belajar tehnologi. Emak2 hari gini emang haram hukumnya buat gaptek. Dia penjaga gawang moral keluarganya. Penanam teladan kebajikan anak2nya.

Satu dua tulisan terpapar. kok asyik rasanya. Satu dua tulisan masih jaim. Ngambil berbagai insipirasi secara holistik dan menuangkannya dengan rada santun. Jaim tepatnya. But it wasn't  real me. Akhirnya aku mencoba menuangkan apa yang ada di pikiranku saja. Anggap aja seperti muntah. Melegakan. Membuang penyakit.

Sekarang aku masih dalam proses mencari. 
Tak boleh berhenti berproses itu sendiri.

Depan lappy, sambil nyambi nggendong Rafa

Wednesday, February 2, 2011

Better Me

Being sucked with every inch of political situation in this country.
Capek. Bener-bener energy sucker. Ribut dan ribet untuk masalah yang nggak esensial sama sekali.
Substansinya malah nggak kepegang.

Kadang berfantasi, menunggu satria piningit....halah.
Just be best of myself ajalah.
Ngeributin mereka juga nggak bakal mecahin masalah.
Mending berbuat sesuatu. Mulai dari sekarang. Mulai dari diri sendiri.

Ngerapihin teras bacaku ajah.
Ada banyak anak meletakkan kesenangan mereka di situ.
Aku juga ikut senang.... :)

Jadi bu erte yang baik ajah.
Meski jarang dateng saat rapat pikakah tingkat kelurahan (bete liat peer pressure, emak-emak yang saling ngelirik iri satu sama lain).
Paling enggak aku bisa sedikit eksis di lingkungan terkecilku.
Ngajakin emak-emak tetangga doing something positively. Nanem apotek hidup, panen singkong bareng, praktek masak, misahin sampah kering, etcetera etcetera...

Jadi emak yang gaul ajah.
Belajar kompie dan parenting secara otodidak. Biar bisa nyambung sama anak. Biar bisa jadi ortu yang aware terhadap plus minus tehnologi. Setidaknya dengan demikian, aku sudah menyelamatkan satu generasi. Anak-anakku.

Jadi new better me ajah.
Ndak pernah mau jadi manusia yang merugi. Bergaul dan berinteraksi dengan manusia-manusia yang memberi pencerahan. At least pembelajaran hidup. Lalu berusaha mraktekin semua yang positif ke diri sendiri.

Udah ah.
Mo nglanjutin re-newing 100 things I have to do before I die dulu......